Jurnal Refleksi Bahasa Inggris

 

JURNAL REFLEKSI

SEMINAR PPG

 

Oleh : Nafisah Falcata Devy

221135332

Nama Matakuliah

Bahasa Inggris

Review pengalaman belajar.

Topik 1. Diri dan Keluarga

Pada topik ini pengalaman belajar yang saya dapatkan yaitu melakukan perkenalan diri kepada orang lain. Perkenalan diri pada topik ini dilakukan di kelas secara langsung di depan teman teman kelas. Poin poin perkenalan yang disampaika adalah seputar identitas diri yaitu nama lengkap, nama pangilan, asal daerah, tempat tinggal, hobi, dan satu hal unik yang dimiliki. Pengalaman belajar selanjutnya dilaksanakan melalui aplikasi padlet. Setiap mahasiswa memperkenalkan dirinya melalui padlet dengan memasang foto, dan memperkenalkan keluarga.

Setelah kami memperkenalkan diri di kelas dan membuat padlet, kami diminta untuk mencari teman dan melakukan interview untuk mengumpulkan informasi identitasnya. Melalui interview, kami kemudian mendeskripsikan tentang dirinya dan keluarganya.

 

Topik 2. Mendeskripsikan Teman

Melanjutkan pengalaman belajar pada topik 1, topik 2 mengajak mahasiswa untuk melanjutkan mendeskripsikan teman secara berpasangan. Dalam tugas ini, saya mendeskripsikan tentang teman saya, Kirana. Saya menuliskan deskripsi tentang dirinya salam sebuah paragraph, dimana saya menceritkan kembali tentangnya. Saya mendeskripsikan mulai dari nama lengkap, asal, tempat tanggal lahir, ciri cirinya, bagaimana kesehariannya, hobinya, hal hal yang ia sukai dan hal hal yang tidak disukainya.

Setelah melakukan interview dan membuat deskripsi teman, kami kemudian melakukan kegiatan di kelas berupa saling mengkoreksi hasil deskripsi yang telah kami buat. Melalui kelompok, kami saling bertukar tugas dan mengoreksi grammar pada deskripsi yang telah dibuat. Kemudian saya melakukan perbaikan kembali pada hasil deskripsi dan mengirimkan ke LMS.

 

Topik 3. Recount Text

Pada topik 3, pengalaman belajar yang saya dapatkan yaitu membuat sebuah recount text berdasarkan hasil interview dengan teman sejawat. Saya melakukan interview tentang hari yang tidak terlupakan saat mengikuti PPG. Melalui interview ini, saya membuat deskripsi paragraph berisikan recount text. Selain itu, pada topik ini juga mengajak mahasiswa untuk bekerja secara berkelompok dan menemukan sebuah recount text dan menuliskannya. Hasil recount text tersebut kemudian dibuatlah pertanyaan. Pada topik ini kami belajar tentang bagaimana bekerja dalam kelompok dan bagaimana berpikir kritis untuk membuat sebuah pertanyaan recount text.

 

Topik 4. Lingkungan

Pada topik ini, pengalaman belajar yang kami dapatkan adalah menyusun sebuah teks argumentatif secara lisan, tulisan dan multimodal terkait lingkungan. Melalui diskusi kelompok, kami diminta untuk membuat sebuah artikel tentang kesadaran sosial dan disni topik yang kami angkat dalam kelompok adalah tentang merokok. Kami membuat sebuah kampanye berupa poster dan video untuk meningkatkan kesadaran orang orang terutama di lingkungan sekolah. Pengalaman belajar topik ini mengajak kami untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menjaga lingkungan agar tetap sehat sehingga dapat menghentikan pemanasan global.

Pertama, kami mendeskripsikan masalah yang ada di lingkungan kampus, kemudian kami menjelaskan tentang bahayanya merokok dan dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain, kemudian kami mengajak mahasiswa untuk dapat memiliki kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama dalam halo merokok. Kesadaran tersebut kami kampanyekan dalam sebuah poster dan video.

 

Topik 5. Bahasa di dalam Kelas

Pada topik ini mempelajari bagaimana Bahasa kelas/classroom language digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD. Mahasiswa membuat sebuah microteaching berdurasi 10 menit dengan komponen komponen berupa opening dalam Bahasa inggris, closing dalam Bahasa inggris, menyampaikan instruksi dalam Bahasa inggris, serta menyampaikan umpan balik. Bersama kelompok PPL, mahasiswa membuat microteaching dengan bergantian mengajar. Di dalam pembelajaran harus diselipkan contoh contoh classroom language. Materi yang diambil pada praktek ini yaitu materi kelas 2 yaitu tentang family. Pengalaman belajar yang kami dapatkan yaitu saling bekerja sama untuk membuat sebuah pembelajaran. Persiapan yang kami lakukan sebelumnya yaitu membuat script, menyiapkan media dan LKPD.

 

Topik 6. Kegiatan Pembelajaran

Pada topik ini pengalaman yang dipelajari yaitu membuat sebuah kegiatan pembelajaran khususnya dengan media song, games, story telling dan art. Tidak berbeda seperti praktek microteaching sebelumnya, kami membuat sebuah praktek pembelajaran bersama kelompok PPL. Di sini kami harus menerapkan beberapa media dan kami memilih untuk menggunakan song, games dan art. Materi yang kami gunakan yaitu tentang fruit dan proses mengajar dilaksanakan secara bergantian peran menjadi guru. Video berdurasi 15 menit ini kami berikan subtitle dan keterangan kemudian dipresentasikan pada pertemuan di kelas. Kami belajar tentang bagaimana memberikan instruksi dan perintah untuk mengajak bernyanyi, bermain dan membuat sebuah kerajinan.

 

Refleksi pengalaman belajar yang dipilih

 Pengalaman belajar yang saya pilih yaitu dari topik 5 dan 6 dimana kami membuat sebuah microteaching untuk menerapakan classroom language dan juga menerapkan media sebagai strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Topik topik tersebut penting untuk dipelajari karena mahasiswa secara langsung dapat menerapkan apa yang telah dipelajari. Seperti menerapkan classroom language atau mengajar mengguanakan Bahasa inggris. Mulai dari opening, kemudian kegiatan inti, summary, penutupl. Selaama proses microteaching kami juga menggunakan seperti instruksi dalam Bahasa inggris dan juga media media dalam bahsa inggris. Cara saya mempelajarinya yaitu dimulai dari menggali ungkapan apa saja yang biasa digunakan dalam opening, giving instruction, giving feedback, dan closing. Kemudian membuat sebuah membuat script yang telah disesuaikan dengan materi yang dipilih. Untuk praktek pertama saya dan kelompok memilih materi tentang family. Proses microteaching berlangsung selama 10 menit dengan pengambilan video. Kami bertindak sebagai guru dan juga sebagai muridnya. Video yang disajikan berupa video yang telah diedit dengan diberikan keterangan pada setiap tahapannya.

Tidak berbeda dengan praktek pertama, cara kami mempelajari topik ini dengan mempraktekkannya pada microteaching yang kedua. Pada praktek kedua ini, komponen yang harus kami sertakan yaitu berupa media pembelajaran seperti bernyanyi, bermain game, membuat kerajinan dan story telling. Kami memilih untuk menggunakan media bernyanyi, membuat kerajinan menggunakan plastisin. Materi yang kami gunakan yaitu tentang buah buahan. Dimulai dengan bernyanyi bersama tentang buah buahan, kemudian dilanjutkan dengan games da diakhiri dengan membuat sebuah karya dari plastisin berupa bentuk buah buahan. Instruksi dalam Bahasa inggris inilah yang perlu kami terapkan dalam mengajak peserta didik. Seperti bagaimana mengajak bernyanyi kemudian mengajak untuk bermain game dan memberikan instruksi dalam bermain game, bagaimana meminta peserta didik untuk bersama sama membuat sebuah kerajinan dengan plastisin dan mengapresiasi hasil kerajinannya.

Strategi dengan mempratikannya langsung menurut saya penting bagi saya karena melalui praktik tersebut, saya menjadi paham tentang classroom language dalam mengistruksikan dan memberikan feedback. Selama pembelajaran di kelas, guru dapat mengembangkan Bahasa sehingga tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia. Classroom language juga merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen kelas.

 

Analisis artefak pembelajaran

Hasil praktik Bahasa Inggris

https://drive.google.com/file/d/1_ORxGoK93fVDxGZb62r6DHPQOqBRH1am/view?usp=drive_link

https://drive.google.com/file/d/1sr8y8iYEzStN9hdc_Dc9adJa2vL5T9dw/view?usp=drive_link

Pembelajaran bermakna (good practices)

Pembelajaran bermakna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri terhadap pengalaman belajar mata kulih ini yaitu saya akan menggunakan apa yang saya peroleh dalam mata kuliah ini untuk menjadi bekal dalam menjadi seorang guru. Selain menggunakan Bahasa Indonesia, perlunya seorang guru untuk mempelajari classroom language berupa bagaimana guru membuka dan menutup pembelajaran, bagaimana guru menyampaikan instruksi kegiatan dalam proses pembelajaran, bagaimana umpan balik yang digunakan dalam situasi pembealajaran. Materi tersebut dapat digunakan sebagai salah satu elemen penting dalam manaemen kelas. Ketika Bahasa Inggris merupakan Bahasa target dalam pembelajaran, maka sebaiknya classroom language juga disampaikan guru dalam Bahasa Inggris.

Contoh kegiatan yang telah dilaksanakan dalam praktek mengajar yaitu menjadi pengajar dan menggunakan Bahasa inggris selama mengajar. Saat itu materi yang disampaikan adalah materi tentang Family. Dalam prosesnya, saya mendapatkan giliran untuk menyampaikan materi inti. Penyampaian materi inti dilakukan dengan mengenalkan anggota keluarga dalam Bahasa Inggris. Setelah mahasiswa selaku peserta didik memahami vocabulary tentang family, kemudian saya mengajak bernyanyi tentang family yang dilanjutkan dengan membagikan sebuah LKPD pohon family yang dipergunakan untuk membuat bagan sebuah bagan tentang family. Peserta didik sangat antusias dan mereka menuliskan seluruh anggota keluarganya. Pada saat presentasi, mereka menyampaikan anggota kelaurganya dalam Bahasa Inggris di depan kelas.

Hal ini tentu menjadi pengalaman bagi saya untuk belajar mengajar menggunakan Bahasa Inggris dan bagaimana saya dapat memberikan giving instruction serta giving feedback kepada peserta didik. Saya semakin belajar untuk menambah kosakata Bahasa Inggris agar dapat menyampaikan pelajaran dengan baik. Selain itu saya belajar menyusun rancangan pembelajaran dalam Bahasa Inggris. Keterampilan ini perlu dilatih. Materi pembelajaran yang bagus dan kaya sekalipun, tidak akan tersampaikan dengan baik kepada para peserta didik, jika classroom language yang digunakan tidak tepat.

Perubahan yang terjadi peserta didik yaitu diharapkan guru dapat memberikan pembelajarn yang lebih menyenangkan dan dapat mengikuti pembelajaran menggunakan classroom language serta media dalam Bahasa inggris. Dalam proses pembelajaran, tidak hanya Bahasa Indonesia yang dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, Bahasa Inggrispun dapat menjadi pembelajaran menyenangkan jika guru dapat menyampaikannya dengan baik.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi PSE

Jurnal Refleksi PK 2