Jurnal Refleksi PPA
JURNAL
REFLEKSI
SEMINAR
PPG
Oleh
: Nafisah Falcata Devy
221135332
Nama Matakuliah |
Prinsip Pengajaran dan Assemen
yang Efektif I |
Review pengalaman belajar. |
Topik
1. Telaah Perencanaan Pembelajaran dan Perencanaan Asesmen untuk Pendidikan
di SD Pada topik ini materi yang dipelajari pertama kali adalah tentang pembelajaran paradigma baru. Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajarn yang berpusat pada peserta didik (student-centered teaching dan learning). Pada pembelajaran paradigma baru guru memiliki kebebasan dalam merumusakan rencana pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Siklus proses pembelajaran
paradigma baru Standar Kompetensi - Perencanaan Proses - Perencanaan Asesmen Tiga komponen tersebut merupakan
satu kesatuan yang utuh dan saling memberi pengaruh. Profil Pelajar Pancasila
merupakan suatu konsep dalam pembelajaran paradigma baru. Profil pelajar Pancasila merupakan petunjuk atau pedoman dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian untuk semua mata pelajaran. Penjabaran kompetensi dan karakter Profil Pelajara Pancasila diimplementasikan dalam keseharian dan dibangkitkan dalam diri setiap individu peserta didik. CRT (Culturally Relevant Teaching) merupakan konsep pembelajaran yang relevan secara budaya. CRT ini merupakan sebuah pedagogi yang memberdayakan peserta didik secara intelektual, sosial, emosional dan politik dengan menggunakan referensi budaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tiga
elemen CRT Keberhasilan Akademik - Kompetensi Budaya - Kesadaran Kritis Topik
2. Implementasi Prinsip dan Strategi Pembelajaran Paradigma Baru dalam
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen untuk SD Pada topik 2 melanjutkan topik 1
dan makasiswa diminta untuk mencoba membuat perancanagan pembelajaran dan
asesmen. Melalui materi yang dipelajari pada topik 1, mahasiswa diharapkan
mempu merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen. Dalam tahap ini
mahasiswa diminta membuat perangkat pembelajaran.
Topik
3. Analisis Capaian Pembelajaran Berdasarkan Karakteristik Peserta Didik
(Anak Usia Sekolah Dasar) Pada topik ini mahasiswa
mempelajari tentang asesmen diagnostic. Kesesuaian dan kondisi pembelajaran mampu mempengaruhi
tingkat capaian peserta didik yang memiliki karakteristik berbeda.
Pembelajaran harus disesuaiakan dengan Tingkat Capaian dan Karakteristik
Peserta Didik dikarenakan untuk mengukur ketercapaian peserta didik dalam
suatu pembelajaran. Pembelajaran
tersebut diharapkan optimal sesuai dengan capaian pembelajaran peserta didik,
sehingga diperlukannya asesmen diagnostic. Asesmen diagnostic merupakan upaya
untuk memperoleh informasi tentang siswa secara aspek kognitif maupun non
kogonitif hal tersebut dapat mempengaruhi aspek kesiapan siswa untuk menerima
Kateri pembelajaran selanjutnya. Topik
4. Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman dan Berpihak pada Ekosistem
Pembelajaran SD Topik ini melanjutkan dari topik 3
dan mengajak mahasiswa untuk menguasai capaian pembelajaran dengan mampu
merancang dan menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak
pada ekosistem pembelajaran. Mahasiswa harus dapat merancang lingkungan kelas
yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem. Kegiatan ini dilakukan dengan
observasi dan melakukan wawancara pada saat PPL di sekolah.
Topik
5. Implementasi Prinsip dan Strategi Pembelajaran Paradigma Baru dalam
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif di SD. Pada topik ini materi mahasiswa
mempelajari tentang menelaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian
dan karakteristik peserta didik. Topik ini juga mempelajari materi mengenai
prinsip dan strategi pembelajaran paradigma baru dalam pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen yang efektif. Pembelajaran merupakan proses
interaksi peserta didik dengan guru atau pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sesuai tahap capaian
peserta didik merupakan salah satu semangat dalam merdeka belajar, dimana
pengajaran pada peserta didik disesuaikan dengan tingkat capaian dan
kemampuan awal mereka. Adanya laporan hasil belajar merupakan laporan
keseluruhan dari proses dan akhir pembelajaran. Laporan ini merupakan hasil
dari analisis guru terhadap perkembangan belajar peserta didik.
Topik
6. Laporan Praktik Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif dalam Konteks
Pendidikan di SD Topik ini mempelajari tentang
praktik pembelajaran yaitu melalui praktik pengalaman lapangan. Dalam materi
ini mahasiswa dikenalkan tentang praktik pengalaman lapangan yang harus
dilaksanakan pada sekolah sekolah mitra. Praktik pengalaman lapangan ini
masuk ke dalam mata kuliah PPG yang dimana untuk melatik dan mengembangkan
kemampuan keprofesionalan sebagai guru yang memiliki tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik yang dilakukan dalam setting autentuc (real teaching) di sekolah
mitra. Tujuan umum PPL 2 adalah agar mahasiswa memiliki kemampuan sebagai
pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya capaian pembelajaran lulusan
(CPL) program PPG secara utuh. Mahasiswa memiliki tagihan untuk
membuat rancangan laporan praktik pembelajaran serta asesmen yang efektif.
Rancangan tersebut dibuat dan dipergunakan untuk praktek pada PPL di sekolah
mitra. Pembuatan rancangan harus sesuai dengan materi yang telah dipelajari
pada topik sebelumnya, dari segi pembelajaran paradigma baru, CRT dan asesmen
diagnostig.
Topik
7. Refleksi Praktik Pembelajaran dan Asesmen dalam Konteks Pendidikan SD Dalam topik ini mahasiswa belajar
tentang melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan asesmen. Refleksi
merupakan cara seseorang dalam melihat kembali apa yang telah dilakukan.
Refleksi sangat penting karena dapat memberikan kesadaran mengenai kekurangan
dan kelebihan yang dimiliki. Setelah melakukan praktik pembelajaran dan
asesmen seorang guru harus melakukan refleksi, agar dapat mengetahui apakah
pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran ataukah masih ada yang harus diperbaiki. Refleksi dapat
dilakukan sendiri atau dapat meminta pendapat dari orang lain. Namun,
refleksi idealnya harus datang dari diri sendiri sehingga dapat lebih
berlapang dada atas kekurangan yang dimiliki. Dari hasil rancangan pembelajaran
dan asesmen yang telah dibuatlah refleksi. Setelah melakukan praktik
pembelajaran dan asesmen seorang guru harus melakukan refleksi, agar dapat
mengetahui apakah pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan sudah sesuai
dengan tujuan pembelajaran ataukah masih ada yang harus diperbaiki. Refleksi
dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta pendapat dari orang lain. Namun,
refleksi idealnya harus datang dari diri sendiri sehingga dapat lebih
berlapang dada atas kekurangan yang dimiliki. Aktivitas refleksi ini tentunya
dilakukan bukan tanpa tujuan. Refleksi merupakan kegiatan yang memiliki
tujuan esensial, diantaranya yaitu: untuk memahami respons peserta didik
dalam sebuah pembelajaran atau penyampaian sebuah materi, agar guru dapat
memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang
telah dipresentasikan di kelas, memahami akurasi sebuah model, pendekatan,
strategi, taktik dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan. Manfaat dilakukannya refleksi bagi
guru yaitu dapat berguna sebagai peninjauan pada sebuah kelompok atau kelas.
Selanjutnya bagi peserta didik dapat berguna untuk menyalurkan ungkapan dari
proses pembelajaran yang berlangsung dan telah dilakukan. |
Refleksi
pengalaman belajar yang dipilih |
Topik yang dipilih pada refleksi
ini adalah topik 7 yaitu Refleksi Praktik Pembelajaran dan Asesmen dalam
Konteks Pendidikan SD. Topik tersebut penting untuk dipelajari karena
melalui materi yang dipelajari, kita mengetahui urgensi daripada refleksi,
refleksi ini sangat penting karena dapat memberikan kesadaran mengenai
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Dari topik sebelumnya, kita telah
membuat perangkat pembelajaran dan asesemen, lalu melakukan praktik
pembelajaran dan asesmen maka setelah itu dilakukan refleksi dan itu adalah
suatu keharusan agar dapat mengetahui apakah pembelajaran dan asesmen yang
telah dilakukan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran ataukah masih ada
yang harus diperbaiki. Refleksi dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta
pendapat dari orang lain. Saya mempelajari tentang refleksi
ini dimulai dari bagian Mulai dari Diri yang disana terdapat permintaan untuk
menjawab pertanyaan seputar kekurangan dan kelebihan praktik pembelajaran dan
asesmen pada PPL 1. Kemudian dilanjutkan pada kegiatan Eksplorasi Konsep
diminta untuk memahami tentang Refleksi Praktik Pembelajadan dan Asesmen
dalam Konteks Pendidikan SD. Pada kegiatan ruang kolaborasi dilakukan diskusi
dalam kelompok tentang refleksi praktik pembelajaran dan asesmen. Melalui
diskusi mahasiswa menentukan metode yang digunakan untuk melakukan refleksi
oleh guru. Mahasiswa juga memaparkan terkait refleksi yang dapat digunakan
oleh peserta didik. Selanjutnya pada kegiatan Ruang Kolaborasi mahasiswa
menuliskan refleksi pembelajaranyang pernah dilakukan terutama dalam praktik
pembelajaran di sekolah. Dilanjutkan dengan kegiatan Demonstrasi Kontekstual
yaitu diminta untuk merancang refleksi terhadap praktik pembelajaran.
Kegiatan berikutnya adalah Elaborasi Pemahaman yang dimana mahasiswa diminta
untuk membuat pertanyaan dan menjawab dengan teman sejawat seputar refleksi
terhadap praktik pembelajaran dan asesmen. Dalam Koneksi Materi mahasiswa
mempelajari dengan membuat rencana tindak lanjut. Pada kegiatan terakhir
yaitu aksi nyata, mempelajari dengan melakukan refleksi terhadap praktik
pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan dengan menuliskan kekurangan
dan kelebihan serta rencana Aksi. Strategi yang diimplementasikan
dalam mempelajari topik topik tersebut saya rasa penting bagi saya karena
dengan pembiasaan untuk melakukan praktik pembelajaran, kemudian menelaah,
kemudian mendalami materi, kemudian menilai refleksi teman sejawat, melakukan
diskusi dan membuat refleksi untuk praktik maka mahasiswa akan semakin
memahami tentang pentingnya menggunakan refleksi dalam proses pembelajaran.
|
Analisis
artefak pembelajaran |
Refleksi untuk peserta didik dan refleksi untuk pendidik
yang dirancang untuk digunakan dalam praktik pembelajaran. Refleksi yang digunakan guru dalam
pembelajaran ini adalah menggunakan metode 4F (Fact, Feeling, Finding and
Future). Pengertian fakta (fact) adalah suatu keadaan, hal,
ataupun peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau nyata. Fakta bersifat
objektif sehingga setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan suatu
fakta. Selanjutnya, perasaan (feeling) adalah suatu keadaan yang
dirasakan sedang dan telah terjadi dalam diri seseorang. Temuan (finding)
dalam konteks ini dapat dimaknai sebagai keterampilan dan pengetahuan baru
sebagai hasil dari proses berpikir dan belajar. Terakhir, masa depan (future)
merupakan dampak atau akibat dari pengetahuan dan keterampilan untuk performa
atau kinerja profesional selanjutnya. |
Pembelajaran
bermakna (good practices) |
Garis besar makna yang diperoleh
dari aktivitas refleksi terhadap pengalaman belajar mta kuliah ini yaitu saya
dapat mengetahui ap aitu refleksi dan mengapa refleksi penting digunakan
dalam pembelajaran. Melalui tujuan dan manfaat yang saya pelajari saya akan
menerapkan penggunakan refleksi untuk mengetahui bagaimana respon peserta
didik saat pelajaran. Saya melakukan refleksi terhadap peserta didik dengan
memberikan pertanyaan secara lisan maupun tertulis berupa bagaimana perasaan
peserta didik saat mengikuti pembelajaran hari ini, kemudian apa yang telah
dipelajari hari ini, pelajaran apa yang disukai dan kegiatan apa yang disukai
selama proses pembelajaran. Pertanyaan ini saya lakukan di akhir
pembelajaran. Melalui kegiatan ini saya mengetahui kelemahan, kekurangan dan
apa yang harus saya lakukan pada pertemuan selanjutnya. Selain melakukan bagi peserta
didik, selanjutnya saya juga melakukan refleksi bagi diri saya. Ini saya
lakukan untuk meningkatkan pembelajaran berikutnya. Dengan menuliskan hal
baik apa yang telah saya lakukan, kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran
dan bagaiaman perasaan saya hari ini, ini akan menjadi evaluasi dan catatan
untuk menentukan pembelajaran selanjutnya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan
refleksi adalah respon dari peserta didik menjadi bahan evaluasi yang
kemudian sebagai perbaikan untuk meningkatkan praktek selanjutnya. Hal yang
perlu ditingkatkan yaitu variasi metode dalam refleksi. Bentuk lembar
refleksi seharusnya lebih bervariasi sehingga tidak membuat peserta didik
bosan untuk mengisinya setiap pertemuan. Hal yang sudah baik yaitu refleksi
dapat dilakukan setiap akhir pertemuan pembelajaran. Untuk tindak lanjutnya
yaitu guru harus lebih kreatif dalam merancang refleksi dan bahan refleksi
benar benar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pertemuan
berikutnya. Dari evaluasi itulah maka akan diketahui metode apa yang anak
anak senangi, saat pelajaran yang apa yang mereka minati. |
Komentar
Posting Komentar